Renungan
Harian
(Almanak HKBP)
Kamis,
28 Mei 2020
“Tetapi
Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan
Roh, kepada kita sebagai jamina segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita”
(2 Korintus
5:5)
Seorang anak
laki-laki remaja pergi menonton pertandingan Sepakbola bersama seorang pendeta
di gerejanya dengan berjalan kaki. Ditengah perjalanan, remaja itu berkata:
“Pak Pendeta, sesungguhnya orang tidak suka selalu mendapat perintah ‘harus’
dan ‘tidak harus’, seperti keterangan Firman Tuhan yang bapak sampaikan semalam
pada ibadah Minggu. Karena kita layaknya di kekang dan terjajah, tidak ada
kebebasan dalam keadaan tersebut.”
Pendeta itu
tidak berkomentar. Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah persimpangan dan
tepat di rambu-rambu mengarah ke kanan, dimana lapangan sepakbola itu berada.
Namun si Pendeta terus saja berjalan tanpa menghiraukan rambu-rambu itu, hingga
anak remaja itu setengah berteriak mengingatkan: “Kita salah arah!!! Bapak
tidak melihat tanda yang menunjukkan lapangan ke arah kanan”, serunya.
Pendeta itu
menjawab dengan tenang: “Saya melihat tanda itu, tapis saya piker jalan inilah
yang terbaik dan saya tidak suka diperintah untuk pergi ke sini dan kesana
oleh rambu-rambu tua itu. Hal ini membuat saya terjajah dan merampas
kemerdekaan saya dalam bertindak”.
Anak remaja
itu terdiam dan benar-benar menerima pelajaran berharga dari pesan itu, ketika
mereka kembali ke arah lapangan sepakbola.
Demikian
Allah telah memberikan RohNya kepada kita untuk membimbing kita senantiasa
menuju arah yang benar, walau sering sekali kita mengabaikannya bahkan tidak
sedikit yang malah tega tidak menggubrisnya dalam setiap aktifitasanya
sehari-hari. Jika saja kita mengetahui bahwa RohNya itu adalah jaminan bagi kita
untuk setiap hal yang telah disediakan Allah bagi kita kelak, hidup kita akan
diliputi sukacita, walau banyak hal dalam dunia ini tidak pernah membuat kita
bahagia dan bersukacita.
Saat ini
dengarlah RohNya yang berdiam di hati kita, sebab Dialah yang mengajari kita
berdoa, mengaku bahwa Yesus itu Allah dan Tuhan kita itu Esa.
Saat ini di
masa-masa ‘New Normal Life’ (membiasakan
cara hidup yang baru), mungkin akan semakin banyak tawaran pekerjaan,
perbuatan, pola pikir, motivasi dan pilihan-pilihan jalan hidup yang seluruhnya
akan baru, dengarlah suara RohNya dalam hati kita masing-masing, berilah Dia
yang menuntun kita memilih dan menetapkan kebiasaan apa yang harus kita ikuti
dan jalani, supaya kelak ketika Tuhan meminta pertanggungjawaban atas setiap pilihan
hidup kita, kita didapatiNya tidak bercacat dan bercela.
Selamat pagi
dan beraktifitas…
Selamat
menyongsong Perayaan Pentakosta I & II…
(Hari ke 50 – Hari Turunnya Roh Kudus).
Biarlah Roh
Kudus membimbing dan menuntun jalan kita.
Salam sehat.
Tuhan
memberkati!
BE.471:4 “Hupilit Jesus Donganki” (B.L. 318)
Mangkophop
goarMi dison, sai I las ni rohangku.
Dung
sahat au di sorgo I, sai tongtong do dohononku:
Jesus
ngolungku, hatuaonku, Jesus di Ho au nasa diringku.
Jesus ngolungku, hatuaonku, sangap di Ho,
Jesusku, Tuhanku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar