Renungan Harian
(Almanak HKBP)
Jumat, 15 Mei 2020
“Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu
perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian
kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus
pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama”
(Ibrani
9 : 15).
Agama Yang Berteriak Di
Gereja
Ketika sedang berkotbah seorang pendeta pendeta Protestan
terkejut mendengar seoang wanita berteriak: “Amin!!!… Amin!!!… Amin!!!”
Kemudian serang petugas Gereja menghampiri dan menegurnya:
“Mohon maaf Nyonya, anda mengganggu jalannya ibadah?!”,
Namun dengan tegas nyonya itu menjawab: “Memang harus
begitu. Bila saya memperoleh agama, maka saya harus berteriak begitu?!”
Petugas Gereja itu menjawab sama tegasnya: “Maaf Nyonya, di
sini bukan tempat memperoleh agama!”
Jalan menuju ke kekelan tidaklah seperti semudah layaknya
membuat jalan layang di atas laut yang cukup mengandalkan kemampuan Sumber Daya
Manusia dan Sumber Dana yang cukup, tetapi sangatlah sulit bahkan teramat sulit,
karena dicapai dengan pengorbanan nyawa di Kayu Salib yaitu kematian Yesus
Kristus yang berlanjut mengalahkan mengalahkan kematian selama hari di dalam
kubur. Walaupun Salib itu terlihat hina karena kelihatannya Yesus yang kita
sebut Allah Anak kalah dan mati, namun justru disanalah keagungan yang kita
dapatkan, sebab dipertontonkan bukti nyata kasih yang sesungguhnya, yaitu
kematian seorang yang tidak berdosa bahkan yang tidak mengenal dosa untuk
menggantikan seluruh manusia berdosa agar bisa berdamai dengan Allah, kemudian
mendapatkan keselamatan kekal.
Memang jalan menuju ke kekalan itu sangat nyata tidaklah
semudah yang kita bayangkan, tidak semudah benyanyi kuat, bersuara lantang
menyerukan nama Tuhan, Amin dan sebagainya. Selama kita masih di dunia banyak
tantangan dan rintangan, setuju atau tidak, suka atau tidak bahkan terima atau
tidak, harus kita tempuh. Tetapi siapa yang berjalan dengan mengandalkan
penertaanNya, tentu akan menikmati kebahagian dan menerima mahkota kehidupan kekal
itu. Itulah mengapa bahwa Gereja bukan tempat memperoleh Agama, tetapi Gereja
adalah tempat belajar memperoleh dan mengimani keselamatan.
Selamat beraktifitas…
Salam Sehat…
Tuhan mendengar setia
doa-doa setiap kita yang memohon..
Horas.
B.E
No.352. BEHA MA PANJALONGKU BL. 156 (BL No. 156)
|
BN No. 352
HAI BANGKITLAH SEMUA
C = Do 4/4
|
1Sai
hehe ma hamuna Na burju roha i
Pagalak lampumuna Naung songgop
bongin i
Naung borhat Sipangoli Ro tu
oroan i
Na tong mangkasiholi
Pardomuanna i
|
1Hai
bangkitlah semua, hai orang beriman
Nyalakanlah pelita, sudah mulai gelap
Pengantinmu ‘kan tiba, wahai mempelainya
Yang lama merindukan kekasih hatinya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar