Renungan Harian
(Almanak HKBP)
Rabu, 20 Mei 2020
Sekarang
kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang
bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari
Allah."
(Yohanes
16:30)
Bapa yang Baik
Ada
seorang bapa yang begitu sayang kepada anaknya karena anaknya cacat. Cacatnya
tidak tanggung-tanggung. Tangannya tidak bisa bergerak, tidak bisa berjalan,
dan tidak bisa berbicara. Anak ini kalau mau berkomunikasi dengan bapanya harus
memakai bahasa isyarat. Cacat seumur hidupnya. Suatu hari anak ini dengan
bahasa isyarat mengatakan, “ pa saya punya cita-cita ikut lomba triatlon ”. Itu
adalah tri lomba dimana para pesertanya harus berenang, naik sepeda dan lari.
Bayangkan,
sudah cacat seperti itu tapi masih mau ikut tri lomba. Di dalam hatinya ada
semangat di mana dia ingin menjalani hidup ini untuk mencapai hal-hal yang
besar. Anak ini tidak bisa, tapi dia minta papanya untuk ikut perlombaan itu,
pertandingan yang berkelas internasional itu.
Panitianya
bingung bagaimana membiarkan mereka untuk ikut berlomba, tapi akhirnya mereka
diijinkan. Papanya membuat sebuah perahu. Anaknya yang cacat di tidurkan di
perahu. Papanya menarik perahu itu dengan tali, dia berenang bermil-mil
jauhnya. Dia berenang demi anaknya. Setelah itu dia gendong anaknya, dia taruh
di atas kereta dorongnya. Anaknya ditaruh, dia yang kayuh bermil-mil jauhnya.
Setelah itu dia gendong lagi anaknya, meletakkannya di kursi roda dan dia lari.
Dalam
perlombaan itu semua orang sudah mencapai garis finish. Tapi penonton tidak ada
yang mau pulang. Karena mereka mau menunggu anak dan bapa yang luar biasa ini.
Delapan jam kemudian mereka melihat dari jauh, ada seorang bapa, bergumul,
ngos-ngosan tapi dia terus lari. Dia dorong anaknya dan sampai di garis finish.
Anak ini bertepuk tangan dengan gembira walaupun tangannya tidak sempurna. Bapa
ini menangis, semua orang menangis. Itulah gambaran Bapa kita di Surga. Itulah
hati seorang Bapa.
Kita
adalah seperti orang cacat ini. Kita adalah seperti orang cacat yang ketika
dulu belum percaya Yesus, tidak ada seorangpun yang bertindak layaknya Bapa
dalam cerita ini. sehingga hidup kita hancur. Kita tidak mampu berbuat apa-apa.
Tetapi Bapa yang di Surga menemukan kita. Dan Dialah Bapa yang baik, yang mau
membawa kita mencapai garis finish.
Jika kita sudah mengetahui hal ini sejak lama, lalu mengapa kita
masih belum yakin akan Yesus yang tentu jauh lebih baik dari bapa yang ada
dalam cerita ini. Tidak mungkin kita berkata bapa kepada orangtua kita, tetapi
mempercayai bapa orang lain. Tidak mungkin kita berkata bapaku orang yang hebat
karena telah membimbing dan berjuang membesarkanku, tetapi lebih nyaman tinggal
dan hidup dengan bapa orang lain. Konsekuensi dari ucapan haruslah diikuti
dengan perbuatan. Seharusnya kita mampu dengan iman mengaku dan menghidupi
pengakuan kita akan ketuhanan Yesus. Jangan hanya dalam doa dan pujian kita
meyakini Yesus layak dipercaya sebab Ia tahu segala sesuatu yang kita butuhkan,
juga harus seturut dengan perbuatan atau aktifitas kita setiap saat. sebab kita memang adalah manusia 'cacat' yang tidak mampu berbuat apapun diluar penyertaannya.
Memang tidak mudah percaya dan mengimani Yesus dengan konsekuensi
penderitaan yang akan kita hadapi, terlebih godaan kedagingan kita yang sangat
sulit meneladani cara hidup Yesus. Tetapi dengan keyakinan penuh bahwa Yesus
adalah Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita, raja dari segala raja, Tuhan
dari segala tuan dan tuhan di dunia, solusi dari segala pergumulan yang ada:
Seharusnya kita mampu dan dikuatkan, walau kita penuh dengan 'cacat' dan kekurangan, karena Dia bersama dengan kita, juga memperjuangkan
segala kesulitan kita hingga akhir hidup kita, asalkan kita menyerahkan dan
meletakkan sepenuhnya segala sesuatunya ‘dipangkuan’Nya.
Selamat mengimani pengorbanannya demi keselamatan kita..
Tuhan mendengar doa dan kerinduan anda…
Salam sehat…
Tuhan memberkati.
Horas.
Buku Ende
No. 256:1 “JESUS KRISTUS I DO RAJA”
BL.95
1Jesus
Kristus i do Raja Pinabangkit ni AmaNa
Manggomgomi sasude Manggomgomi sasude
Jala nasa hajolmaon Tu Ibana do mar-Tuhan
Parhatopotonna be Parhatopotonna be.
(Yesus
Kristus Dia Raja, dinobatkan Allah Bapa,
Raja alam
semesta, raja alam semesta.
Semua
umat manusia ‘kan mengaku Yesus Tuhan,
Akan sujud
menyembah, akan sujud menyembah.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar