BAB I
Dasa Titah
Titah Pertama
Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak
boleh ada allah lain, kecuali Aku.
Maksudnya adalah :
Kita harus lebih takut, lebih kasih dan lebih
yakin dan percaya terhadap Allah, dari pada terhadap segala-galanya.
Titah Kedua
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai
apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air
untuk disembah atau bertakwa kepadanya.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan bersembah sujud kepada Allah lain atau meminta kehidupan dari
padanya, dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada
tenungan-tenungan dukun, dan jangan yakin kepada benda-benda bermana (sakti).
Titah Ketiga
Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan
sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang menyalah-gunakan namaNya.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan mengutuki, mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu
dengan memakai nama Allah; sebab hanya dalam penderitaan, kesusahan dan di
dalam doa serta pujianlah kita layak menyebut nama Tuhan Allah.
Titah Keempat
Ingat dan sucikanlah hari yang dikuduskan
itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari; tetapi pada hari yang
ketujuh ialah Sabat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak boleh bekerja pada hari
itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantumu laki-laki atau perempuan,
ternakmu atau orang lain yang berada di tempat kediamanmu. Sebab Allah
menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam enam hari. KemudianIa
beristirahat pada hari yang ketujuh. Itulah sebabnya Allah memberkati hari itu
dan menguduskannya.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab
itu jangan menganggap rendah akan ajaran dan Firman Allah; hendaklah kita
menganggap itu kudus, dan hendaklah kita tekun mendengar dan mempelajarinya
dengan gembira.
Titah Kelima
Hormatilah Bapa dan Ibumu agar engkau
berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap
pemerintah dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan
mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka, menuruti
dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik kepada mereka.
Titah keenam
Jangan engkau membunuh!
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan kita mengancam kehidupan tentangga kita (sesama) maupun
mendatangkan bahaya kepadanya, melainkan kita harus bersahabat dan membantu
kebutuhan hidup mereka.
Titah Ketujuh
Jangan engkau berzinah!
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam
kata dan perbuatan. Orang yang telah berumahtangga harus setia dan saling
mencintai.
Titah Kedelapan
Jangan engkau mencuri
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan kita mencuri uang atau harta sesama manusia, atau
mempergunakan tipu daya menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia untuk
kepentingan kita. Kita harus membantu memajukan usaha mereka serta
memeliharanya.
Titah Kesembilan
Jangan engkau berdusta!
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan kita mendustai, mengkhianati, menfitnah, maupun bersaksi palsu
serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling melindungi dan
menyatakan hal-hal yang baik saja emngenai sesama manusia apabila belum nyata
dan jelas diketahui kesalahannya.
Titah Kesepuluh
Jangan engkau mendambakan akan rumah
sesamamu. Jangan engkau mendambakan akan istrinya, atau pembantunya laki-laki
maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah,
sebab itu jangan kita mempergunakan tipu daya untuk memiliki harta sesama
manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka memelihara hartanya.
Dan jangan kita menghasut, baik istri maupun pembantunya dan menipu ternaknya.
Kita patut menasehati mereka serta membujuknya agar tetap cinta dan setia
kepada tugasnya.
Apakah ketentuan Tuhan Allah akan Dasa TitahNya
itu?
Demikian: Akulah Tuhan Allahmu, Allah pencemburu,
yang membalaskan kesalahan bapak kepada anak-anaknya, kepada turunan yang
ketiga dan keempat dari orang yang melanggar titah atau FirmanNya, tetapi Aku
menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi
Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.
Maksudnya adalah :
Allah mengancam akan menghukum segala orang
yang melanggar titah atau FirmanNya. Oleh karena itu kita harus takut akan
murkaNya dan jangan melanggar titah atau FirmanNya. Ia menjanjikan anugerah
kasihNya dan segala yang baik bagi semua orang yang memelihara serta menaati
titah atau FirmanNya. Dengan demikian kita harus kasih dan percaya akan Dia dan
dengan ikhlas serta gembira melaksanakannya.
Bab II
Kesaksian Iman Orang Kristen
Pasal Pertama
Iman terhadap Allah Bapa
Aku percaya kepada Allah Bapa
Yang Makakuasa, yang menciptakan semesta langit dan bumi.
Maksudnya adalah :
Aku percaya bahwa ada Allah yang menciptkan
aku dan segala yang ada. DiperlengkapiNya aku dengan tubuh dan jiwa, mata,
telinga dan seluruh anggota tubuhku, pikiran dan segala perasaan, dan hingga
kini dipeliharaNya semua. Juga diberikan kepadaku pakaian, makanan setiap hari,
rumah dan kampung halaman, keluarga dan harta benda dan segala sesuatu yang
kubutuhkan dalam hidup ini. Hidupku dipelihara agar jangan binasa dan
dilindungi dari segala bahaya dan kejahatan. Segala kebaikan Allah tersebut
diberikan kepadaku bukanlah karena kebaikan kelakuanku oleh karena untung nasib
hidupku, melainkan hanya anugerah Tuhan dan kebaikanNya saja. Oleh itu menjadi
kewajibanku berterimakasih, memuji, melayani serta mentaati FirmanNya.
Demikianlah sesungguhnya.
Pasal Kedua
Keselamatan manusia
Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allha
yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, alhir dari gadis
perawan Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang
ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke Sorga, duduk di sebelah
kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan akan turun dari Sorga untuk menghakimi
orang hidup dan mati.
Maksudnya adalah :
Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Allah
sesungguhnya, yang diperanak BapaNya dari kekekalan, dan juga Dia adalah
manusia yang sesungguhnya, yang lahir dari gadis perawan Maria. Dia adalah
Tuhanku, yang menebus dan menyelamatkan aku, manusia yang sesat dan terkutuk,
ditebusNya dan membebaskan aku dari segala dosa, dari kematian dan dari kuasa
iblis, bukanlah dengan emas atau perak, melainkan dengan darahNya yang kudus
dan mahal, dan dengan penderitaan dan kematianNya yang tidak karena dosaNya
supaya aku menjadi milikNya dan hidup menjadi warga KerajaanNya, serta
melayaniNya di dalam keadilan yang kekal, tidak berdosa, penuh berkat,
juga sama seperti Dia bangkit dari kematian, hidup dan memerintah untuk
selama-lamanya. Demikianlah sesungguhnya.
Pasal Ketiga
Kekudusan orang Kristen
Aku percaya kepada Roh Kudus, satu Gereja
Kristen yang kudus, persekutuan orang-orang kudus, pengampunan dosa,
kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
Maksudnya adalah :
Aku percaya, bahwa aku tidak dapat dengan
pikiran atau kekuatanku sendiri mempercayai Yesus Kristus, Tuhanku atau datang
kepadaNya; tetapi Roh Kudus telah memanggil aku melalui Injil, menerangi hatiku
dengan pemberianNya, menguduskan dan memelihara aku di dalam kepercayaan yang
benar. Juga seperti Dia, selalu memanggil, mengumpulkan, menerangi dan
menguduskan seluruh Gereja Kristen di dunia dan memeliharanya di dalam kesatuan
dalam Yesus Kristus di dalam satu-satunya iman yang benar itu. Di dalam gereja
itu Dia setiap hari bermurah hati mengampuni dosaku dan dosa seluruh orang
percaya. Dan pada hari yang terakhir Ia akan membangkitkan aku serta semua
orang mati dan memberikan kepadaku serta kepada semua orang yang percaya kepada
Yesus Kristus kegidupan yang kekal. Demikianlah sesungguhnya.
Bab III
Doa yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus kepada
murid-muridNya
Kata Pembukaan
Bapa kami yang di Sorga.
Maksudnya adalah :
Dengan kata-kata ini Allah mengajak kita supaya
kita mempercayaiNya bahwa Dialah Bapa kita yang sesungguhnya dan kita
anak-anakNya yang sesungguhnya. Berdasarkan hubungan ini, kita dengan segala
keberanian dan keyakinan meminta kepadaNya seperti seorang anak yang dikasihi,
kepada bapa yang disayangi.
Permintaan Pertama
Dikuduskanlah namaMu.
Maksudnya adalah :
Sesungguhnya nama Allah itu sendiri kudus,
tetapi kita meminta di dalam doa, supaya namaNya juga kudus dalam kehidupan
kita.
Bagaimana hal ini terlaksana?
Demikian: Apabila Firman Tuhan diajarkan
benar dan murni, dan kita sebagai anak Allah juga hidup dalam hidup yang suci
sesuai dengan Firman itu. Ya Bapa yang di Sorga! Tolonglah kami melaksanakan
ini.
Tetapi siapa yang mengajarkan serta
berkelakuan yang berbeda dengan ajaran Firman Tuhan, adalah menodai nama Allah
di tengah-tengah kita. Dalam hal seperti ini, lindungilah kami Ya Bapa yang di
Sorga.
Permintaan Kedua
Datanglah KerajaanMu.
Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Kerajaan Allah dengan sendirinya
datang, walaupun kita tidak memintanya. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya
KerajaanNya datang juga kepada kita.
Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian: Apabila Bapa kita yang di Sorga
memberikan RohNya yang kudus supaya dengan anugerahNya kita dapat percaya
kepada FirmanNya yang kudus, dan berbuat sesuai dengan kehendakNya dalam hidup
kita, masa kini dan masa mendatang selama-lamanya.
Permintaan Ketiga
Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga.
Maksudnya adalah :
Sesungguhnya kehendak Allah yang baik dan
penuh anugerah itu terjadi juga tanpa permintaan kita. Akan tetapi, kita minta
di dalam doa supaya terlaksana juga kepada kita. Itulah yang kita mintakan.
Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian: Kalau Allah membinasakan dan
mencegah segala rencana dan keinginan jahat yang tidak mengijinkan kita
menguduskan namaNya dan menghalangi kedatangan KerajaanNya, seperti keinginan
duniawi dan manusiawi. Sebaliknya, Allah menguatkan dan melindungi kita dengan
kokoh di dalam FirmanNya dan iman hingga akhir hidup kita. Inilah anugerah dan
kehendakNya yang baik.
Permintaan Keempat
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya
Maksudnya adalah :
Sesunguhnya Allah selalu memberi makanan
sehari-hari kepada kita walaupun kita tidak minta, demikian juga kepada semua
orang jahat. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya Dia membimbing kita untuk
menyadarinya dan untuk menerimanya dengan ucapan syukur dan terimakasih. Itulah
yang kita mintakan.
Apakah yang dimaksud engan makanan
sehari-hari?
Antara lain: Makanan, minuman, pakaian,
perumahan, ladang, ternak, uang, barang-barang, suami-istri yang rukun,
anak-anak yang baik, pelayan-pelayan yang baik, pegawai-pegawai yang baik dan
setia, pemerintah yang baik, damai sejahtera dan ketertiban, sahabat yang baik,
tetangga yang setia dan segala sesuatu kebutuhan hidup.
Permintaan Kelima
Dan ampunilah akan kesalahan kami, seperti
kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa ini supaya Bapa yang
di Sorga tidak memperhitungkan dosa maupun mempertimbangkannya, sehingga
menolak permintaan kita. Karena kita tidak patut meminta sesuatu maupun
mempunyai hak atas yang kita minta itu. Tetapi supaya Dia memberikannya semua
kepada kita sebagai anugerah; walaupun kita setiap hari melakukan banyak dosa
dan sesungguhnya kita tidak mempunyai hak akan yang kita minta, tetapi hanya
hukuman saja yang patut bagi kita. Maka hendaklah kita juga mengampuni dengan
hati yang sungguh dan selalu bersedia berbuat baik kepada mereka yang bersalah
kepada kita.
Permintaan Keenam
Dan jangalah membawa kami ke dalam pencobaan.
Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Allah tidak mencobai seorang
pun, tetapi kita minta di dalam doa supaya Allah melindungi dan memelihara
kita, sehingga iblis, dunia, daging kita tidak akan menipu maupun menyesatkan
kita ke dalam hal-hal yang sangat memalukan dan bercela. Dan sekiranya kita
diserang oleh pencobaan-pencobaan tersebut, pada akhirnya kita masih dapat
mengalahkan serta memperoleh kemenangan atasnya.
Permintaan Ketujuh
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.
Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa ini seperti semua
yang telah kita minta terdahulu, supaya bapak yang di sorga melindungi kita
dari setiap kejahatan apakah itu mengenai tubuh dan roh, godaan kekayaan dan
kedudukan yang tinggi; dan apabila hidup kita tiba pada saat terakhir,
diberikanNya berkat dan kasih karuniaNya yang membawa kita dari hidup yang
penuh penderitaan kepada kehidupan di Sorga.
Doa Penutup
Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin
Maksudnya Amin adalah :
Amin, yaitu ya, sesungguhnya permintaanmu
didengar. Supaya saya menjadi yakin bahwa permintaan saya dikabulkan dan
didengar Bapa yang di Sorga, sebab Dia sendirilah yang menyuruh kita meminta
dan Ia telah menjanjikan untuk mendengar doa kita.
Bab IV
Sakramen Baptisan Kudus
Apakah Baptisan itu?
Baptisan itu bukanlah hanya air semata-mata,
melainkan air yang dilaksanakan menurut perintah Allah dan dihubungkan dengan
Firman Allah.
Di manakah pesan Allah itu tertulis?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Matius
28:19, Kristus berkata: “Pergilah kamu ke seluruh dunia, ajarlah semua bangsa
dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?
Baptisan ini memberikan keampunan dosa,
kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada
semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janaji Allah
yang dinyatakan.
Bagaimana bunyi janji Allah itu?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus
16:16, Kristus berkata: “Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan
diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum.
Bagaimana air itu memberikan kekuatan yang
begitu besar?
Sesungguhnya bukan air itu yang mempunyai kekuatan
melainkan Firman Tuhan yang ada di dalam air itu, serta iman kita yang percaya
bahwa Firman Tuhan berada di dalam air itu. Karena tanpa Firman Tuhandi
dalamnya, air itu hanya air biasa saja dan bukan Baptisan. Tetapi apabila
dihubungkan dengan Firman Allah, air itu adalah Baptisan, yaitu air yang penuh
berkat kehidupan dan menyucikan kelahiran kembali di dalam Roh Kudus seperti
yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Titus dalam Pasal tiga, “Tetapi karena
rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus
Kristus Juruselamat kita, supaya kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Bagaimanakah sikap dan tingkah laku seseorang
yang telah menerima Baptisan?
Sikap dan tingkah laku seseorang yang telah
dibaptiskan ialah: Hendaklah Adam yang buruk di dalam hidup kita itu
dihanyutkan melalui penyesalan dan pertobatan setiap hari, dan mati bersama
semua dosa dan nafsu jahat, sebaliknya setiap hari tumbuh dan bangkit menjadi
manusia baru yang akan hidup di hadapan Allah di dalam kebenaran dan kesucian
yang kekal.
Di manakah tertulis pesan yang demikian?
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya kepada
Jemaat di Roma, pada pasal enam, “Demikianlah kita telah terkubur bersama
Kristus dalam upacara pembaptisan itu ke dalam kematian, supaya sebagaimana
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan dibangkitkan menempuh hidup baru.
Bab V
Sakramen Perjamuan Kudus
Apakah Perjamuan Kudus itu?
Perjamuan Kudus adalah daging dan darah yang
sebenarnya dari Tuhan kita Yesus Kristus melalui roti dan anggur yang diberikan
bagi orang Kristen, sesuai dengan penetapan Yesus Kristus sendiri.
Di manakah tertulis pesan yang demikian?
Para Pekabar Injil Matius, Markus, Lukas dan
Paulus menuliskan: “Pada malam Tuhan Yesus Kristus dihianati, diambilNya roti
dan setelah Ia mengucapkan syukur lalu dipecah-pecahkanNya roti itu serta
memberikan kepada murid-muridNya dan berkata: “Terimalah, makanlah, inilah
tubuhKu yang diserahkan karena engkau; perbuatlah demikian untuk mengingat Aku”.
Sesudah makan, diangkatNya piala minuman dan setelah Ia mengucapkan syukur, lalu
diberikanNya kepada mereka sambil berkata: “Minumlah kamu sekalian dari piala
ini, karena inilah darahKu, yaitu darah Perjanjian baru yang ditumpahkan karena
engkau, untuk keampunan dosa. Perbuatlah demikian, setiap engkau meminumnya
untuk mengingat Aku”.
Apakah keuntungan memakan dan meminum itu?
Keuntungannya telah jelas dinyatakan dalam
Firman ini: “Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan
dosa. Disebut bahwa di dalam sakramen itu keampunan dosa, kehidupan dan
keselamatan diberikan kepada kita melalui FirmanNya. Karena di mana ada
pengampunan dosa, di situ ada kehidupan dan keselamatan.
Bagaimanakah mungkin hanya dengan memakan
daging dan meminum darah memberi keuntungan yang begitu besar?
Sesungguhnya bukan karena memakan dan meminum
itu memberikan kemungkinan, tetapi Firman itu yang mengatakan demikian: “Yang
diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa. Firman inilah
yang terutama dalam sakramen tersebut, di samping memakan roti dan meminum
anggur. Dan barangsiapa yang mempercayai Firman tersebut memperoleh apa yang
dinyatakan Firman itu, yaitu keampunan dosa.
Siapakah yang layak menerima Perjamuan Kudus
itu?
Sesungguhnya berpuasa dan melatih diri adalah suatu kebiasaan yang baik.
Tetapi yang sebenarnya layak dan dengan persiapan yang baik, adalah orang yang
mempercayai Firman ini: “Yang diserahkan dan ditumpahkan KARENA ENGKAU untuk
keampunan dosa. Tetapi barangsiapa yang tidak percaya atau bimbang akan Firman
itu, dialah yang tidak bersedia dan layak. Sebab Firman itu berkata: “Karena
engkau, membutuhkan kepercayaan yang sebulat-bulatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar