Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 September 2020

R.I.M: Seberapa Sering Anda Menunda Pekerjaan Anda? || Seri - 1 || Rabu, 30 September 2020

 

R . I . M

(Renungan Inspirasi Malam)

 

Seri – 1

“Jangan Menunda Pekerjaan”

 

"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

(Ams 24:33-34)

 

Seorang sahabat menceritakan sebuah pengalamannya:

Sewaktu bekerja di sebuah kantor, saya memperhatikan cara bekerja dari seorang rekan kerja saya. Ia terlihat selalu on time (tepat waktu), jika jam makan dan jam pulang kerja. Sedangkan saya terkadang masih melakukan pekerjaan saya ketika jam makan siang tiba agar nantinya tidak perlu lembur. Waktu itu saya berpikir teman saya ini hebat karena system kerjanya yang luarbiasa rapi dan bagus. Saya mengira ia akan segera naik jabatan. Saya pun merasa bahwa pekerjaan saya kurang cepat. Suatu ketika, saat ada promosi untuk studi banding ke luar negeri yang dilakukan oleh kantor dimana saya bekerja, saya terkejut karena bos saya meminta saya dan beberapa teman dari cabang lain untuk pergi mewakili kantor pusat kami. Tujuannya adalah agar kami bisa mempelajari dan mengambil ilmu sebanyak-bayaknya, untuk nantinya bisa diterapkan di kantor kami. Tentu ini bukan tugas sembarangan dan bos kami juga tidak mungkin main-main memilih orang-orang sembarangan untuk perkerjaan luarbiasa ini. Hal yang membuat saya lebih terkejut bukan perihal mengapa saya yang terpilih, tetapi mengapa teman kantor saya yang sangat bagus dalam bekerja itu tidak terpilih? Mengapa dia tidak mendapatkan promosi? Tentu saja dia marah dan bahkan menganggap saya mempunyai andil ‘menjilat’ agar mempengaruhi keputusan bos kami.

.

Akhirnya saya memberanikan diri bertanya kepada bos saya, apa alasan beliau lebih memilih saya dibanding teman saya ini. Dengan tersenyum bosa saya berkata bahwa: “ia sering menyembunyikan kotoran di bawah Karpet”. Dengan sedikit heran, saya meminta penjelasan arti kata itu, kemudian bos saya berkata bahwa makna dari istilah itu disematkan kepada teman saya itu adalah bahwa teman saya itu ternyata senang menunda dan menumpuk pekerjaannya sehingga seolah-olah pekerjaannya selesai. Dengan demikian dia bisa makan siang dan pulang tepat waktu. Namun sesungguhnya semua itu hanya ditunda untuk beberapa waktu dan akhirnya ia harus lembur sehingga kantor akan membayar uang lembur baginya. Bos saya mengatakan bahwa orang seperti ini adalah orang munafik dan hanya akan membuat perusahaan berjalan lambat dan rugi sebab dia hanya berpikir tentang keuntungan pribadinya.

.

Sikap profesional seseorang tidak perlu kita lihat dari kata-kata yang dia gemborkan bahkan apa yang seolah-olah dia banggakan dan diceritakan kepada banyak orang.  Lihat saja apakah ‘dibawah karpetnya banyak kotoran’, lihat saja cara dia bekerja dan hasil yang ia peroleh. Tetapi ada banyak orang yang sering sekali menganggap hal ini lumrah, sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku dan telah mencapai target yang ditetapkan, padahal sebenarnya dia bisa melakukan lebih dari itu. Jadilah orang yang professional di profesi apapun yang Tuhan anugerahkan. Ingat: Tuhan melihat!

.

Salam Sehat..

#jangankendor

#tetappakaiMasker

#janganlupaBahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar