Renungan Harian
(Almanak
HKBP)
Kamis, 10 September 2020
Jawab Tuhan: "Kalau
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata
kepada pohon ara ini: Terbantunlah[1] engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat
kepadamu."
(Lukas 17:6)
Berhentilah bertanya: Sudah seberapa besarkah imanku? Iman
saudaraku? Bagaimana cara mengukur iman? Sudahkah imanku atau iman saudaraku sebesar
biji sesawi atau lebih besar atau lebih kecil atau jangan-jangan tidak ada sama
sekali? Sebab semakin kita mempertanyakan hal ini saat membaca nats hari ini,
kita akan terperangkap hanya pada teori kosong tidak bermakna. Mengapa? Sebab iman
itu bukan persoalan seberapa, berat, luas dan besar UKURANNYA, tetapi seberapa
besar DAMPAKNYA bagi orang lain yang ada di sekitar kita.
.
Nats hari ini bukan sedang mengajak kita mengusahakan dan
berjuang dengan usaha keras supaya mempunyai Iman sebesar biji Sesawi, sebab
Iman itu bukan untuk diusahakan dan dan di ‘cari’, tetapi Iman itu sungguh
adalah ANUGERAH pemberian Allah (Itulah
mengapa kita langsung dibabtis saat baru lahir, tidak menunggu setelah dewasa
dan telah mengerti penuh dengan iman atau yang di Imani itu, hanya saja
babtisan itu harus berlanjut dengan pembelajaran Naik Sidi – Malua, supaya ‘dewasa’
dalam iman). Itulah mengapa saat kita diperkenankan percaya dan mengenal Allah
serta diikutkan dalam karya keselamatan yang disediakanNya bagi kita dalam
kehidupan kekal, tanam lah itu dalam hati, buat bertumbuh agar dia menghasilkan
buah untuk dinikmati banyak orang: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu (Yohanes 15:16), bukan malah
telah menerima anugerah itu, tetapi menyimpannya untuk diri sendiri, itu
ibarat pohon yang hanya mempunyai daun tetapi tidak pernah memberi buah untuk
dinikmati orang lain, itu tidak berkenan bagi Allah: “…mungkin tahun depan ia
berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" mungkin pohon itu akan menghasilkan
buah tahun depan. Jika tidak berbuah juga, Tuan bisa menebangnya” (Lukas
13:9). “Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya
ia lebih banyak berbuah. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya
dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ranting itu berbuah
lebih banyak” (Yohanes 15:2).
.
Biji Sesawi mempunyai ukuran yag berdiameter kurang dari 1
mm, tetapi saat ditanam dan tumbuh, pohonnya sangat besar bisa mencapai 3-4
meter yang bisa beribu kali lipat dari ketika masih menjadi biji. Hal ini
mengajarkan kita bahwa tidak perlu merasa terhina, kecil atau terpinggirkan
hanya karena kita tidak seperti yang lain atau bahkan tidak seberuntung
orang-orang yang ada di sekitar kita, tetapi saat kita membuat iman kita
berdampak dan dirasakan oleh orang lain, pasti hal itu bisa menghasilkan
pengaruh yang sangat luarbiasa besar. Tidak perduli seberapa kecil dan hinanya pekerjaan anda sekarang di nilai oleh dunia dan sekitar, saat
anda mengerjakan itu dengan penuh percaya Iman kepada Allah (mengerjakan segala sesuatu pekerjaan seperti
kepada Allah), percayalah bahwa pekerjaan anda akan berdampak besar bahkan
berlipatganda bagi siapapun yang akan merasakan apa yang anda kerjakan.
.
Biji Sesawi yang kecil jika ditanam dan akan bertumbuh
sangat besar, sehingga akan menjadi tempat berlindung yang menyejukkan
bagi hewan-hewan saat panas terik dan dinginnya malam, menjadi rumah ternyaman bagi bayi-bayi burung dan banyak hewan
lainnya, juga akan menjadi tempat mencari makan bagi banyak hewan untuk
kelangsungan hidup mereka. Kata kunci yang harus kita perhatikan bahwa bukan
persoalan seberapa besar perbuatan, pemberian atau nama kita di dunia ini, tetapi mulailah melakukan
dari hal-hal kecil dari apa yang kita imani, yang bisa
dirasakan orang lain, yakinlah bahwa dampaknya akan besar asalkan itu kita
kerjakan seperti kepada Allah.
.
Iman sebesar biji Sesawi akan bisa memindahkan pohon Ara
yang terkenal sangat besar, mengajarkan kepada kita bahwa bersama Allah hal-hal
besar, sakit
penyakit, pergumulan serta tantangan apapun akan sanggup kita lalui dan kerjakan, intinya berimanlah benar kepada
Allah supaya bertumbuh dan berbuah benar.
.
Masih adakah diantara anda yang masih memandang rendah posisi pekerjaannya saat ini? Masihkah ada yang peduli terhadap hinaan orang lain yang menganggap
rendah perkerjaan atau usaha kita? Masih adakah yang
kurang puas atau
kurang percaya diri atas usaha serta perjuangan yang sudah dilakukannya selama ini? Masih adakah
yang akan kalah terhadap masalah, pergumulan berat atau sakit penyakit yang di
hadapi saat ini? Mari bangkit dan ingatlah pesan nats ini,
sekecil apapun yang anda lakukan asal di dalam iman kepada Tuhan, yakinlah
bahwa anda akan bisa
melaluinya bahkan berbalik menghasilkan dampak besar
bagi Allah
dan sesama.
.
Amin.
#syaloom
#salamsehat
#janganlupabahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar