Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 September 2020

Bagaimanakah Mengukur Besarnya Iman? Sudahkan Iman Anda Sebesar Biji Sesawi? || Lukas 17:6 || Renungan Harian || Kamis, 10 September 2020.



Renungan Harian
(Almanak HKBP)
Kamis, 10 September 2020

Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah[1] engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
(Lukas 17:6)

Berhentilah bertanya: Sudah seberapa besarkah imanku? Iman saudaraku? Bagaimana cara mengukur iman? Sudahkah imanku atau iman saudaraku sebesar biji sesawi atau lebih besar atau lebih kecil atau jangan-jangan tidak ada sama sekali? Sebab semakin kita mempertanyakan hal ini saat membaca nats hari ini, kita akan terperangkap hanya pada teori kosong tidak bermakna. Mengapa? Sebab iman itu bukan persoalan seberapa, berat, luas dan besar UKURANNYA, tetapi seberapa besar DAMPAKNYA bagi orang lain yang ada di sekitar kita.
.
Nats hari ini bukan sedang mengajak kita mengusahakan dan berjuang dengan usaha keras supaya mempunyai Iman sebesar biji Sesawi, sebab Iman itu bukan untuk diusahakan dan dan di ‘cari’, tetapi Iman itu sungguh adalah ANUGERAH pemberian Allah (Itulah mengapa kita langsung dibabtis saat baru lahir, tidak menunggu setelah dewasa dan telah mengerti penuh dengan iman atau yang di Imani itu, hanya saja babtisan itu harus berlanjut dengan pembelajaran Naik Sidi – Malua, supaya ‘dewasa’ dalam iman). Itulah mengapa saat kita diperkenankan percaya dan mengenal Allah serta diikutkan dalam karya keselamatan yang disediakanNya bagi kita dalam kehidupan kekal, tanam lah itu dalam hati, buat bertumbuh agar dia menghasilkan buah untuk dinikmati banyak orang: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu (Yohanes 15:16), bukan malah telah menerima anugerah itu, tetapi menyimpannya untuk diri sendiri, itu ibarat pohon yang hanya mempunyai daun tetapi tidak pernah memberi buah untuk dinikmati orang lain, itu tidak berkenan bagi Allah: “…mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" mungkin pohon itu akan menghasilkan buah tahun depan. Jika tidak berbuah juga, Tuan bisa menebangnya” (Lukas 13:9).Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ranting itu berbuah lebih banyak” (Yohanes 15:2).
.
Biji Sesawi mempunyai ukuran yag berdiameter kurang dari 1 mm, tetapi saat ditanam dan tumbuh, pohonnya sangat besar bisa mencapai 3-4 meter yang bisa beribu kali lipat dari ketika masih menjadi biji. Hal ini mengajarkan kita bahwa tidak perlu merasa terhina, kecil atau terpinggirkan hanya karena kita tidak seperti yang lain atau bahkan tidak seberuntung orang-orang yang ada di sekitar kita, tetapi saat kita membuat iman kita berdampak dan dirasakan oleh orang lain, pasti hal itu bisa menghasilkan pengaruh yang sangat luarbiasa besar. Tidak perduli seberapa kecil dan hinanya pekerjaan anda sekarang di nilai oleh dunia dan sekitar, saat anda mengerjakan itu dengan penuh percaya Iman kepada Allah (mengerjakan segala sesuatu pekerjaan seperti kepada Allah), percayalah bahwa pekerjaan anda akan berdampak besar bahkan berlipatganda bagi siapapun yang akan merasakan apa yang anda kerjakan.
.
Biji Sesawi yang kecil jika ditanam dan akan bertumbuh sangat besar, sehingga akan menjadi tempat berlindung yang menyejukkan bagi hewan-hewan saat panas terik dan dinginnya malam, menjadi rumah ternyaman bagi bayi-bayi burung dan banyak hewan lainnya, juga akan menjadi tempat mencari makan bagi banyak hewan untuk kelangsungan hidup mereka. Kata kunci yang harus kita perhatikan bahwa bukan persoalan seberapa besar perbuatan, pemberian atau nama kita di dunia ini, tetapi mulailah melakukan dari hal-hal kecil dari apa yang kita imani, yang bisa dirasakan orang lain, yakinlah bahwa dampaknya akan besar asalkan itu kita kerjakan seperti kepada Allah.
.
Iman sebesar biji Sesawi akan bisa memindahkan pohon Ara yang terkenal sangat besar, mengajarkan kepada kita bahwa bersama Allah hal-hal besar, sakit penyakit, pergumulan serta tantangan apapun akan sanggup kita lalui dan kerjakan, intinya berimanlah benar kepada Allah supaya bertumbuh dan berbuah benar.
.
Masih adakah diantara anda yang masih memandang rendah posisi pekerjaannya saat ini? Masihkah ada yang peduli terhadap hinaan orang lain yang  menganggap rendah perkerjaan atau usaha kita? Masih adakah yang kurang puas atau kurang percaya diri atas usaha serta perjuangan yang sudah dilakukannya selama ini? Masih adakah yang akan kalah terhadap masalah, pergumulan berat atau sakit penyakit yang di hadapi saat ini? Mari bangkit dan ingatlah pesan nats ini, sekecil apapun yang anda lakukan asal di dalam iman kepada Tuhan, yakinlah bahwa anda akan bisa melaluinya bahkan berbalik menghasilkan dampak besar bagi Allah dan sesama.
.
Amin.

#syaloom
#salamsehat
#janganlupabahagia


[1] Terbantun: bantun, membantun artinya mencabut, menarik; terbantun artinya tercabut, tertarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar