RENUNGAN HARIAN!
(Alamanak HKBP)
Rabu, 30 September 2020.
“Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya”.
(Yunus 3:10)
Banyak orang memahami bahwa Razia yang dilakukan oleh aparat kepolisian menindak setiap pengendara yang melanggar aturan berkendara, hanyalah sebatas hukuman yang pada akhirnya ada sangsi dan ujungnya akan berakhir pada pembayaran denda di pengadilan (diempat) sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Alhasil, Razia kendaraan yang dilakukan sering dihindari dan di takuti, bahkan anehnya banyak orang hanya disiplin berkendara, seperti menggunakan helem hanya agar terhindar dari Razia Polisi. Maka tidak heran did aerah-daerah yang jarang dilaksanakan Razia, penggunaan Helem (tertib berkendara) adalah hal yang tida terlalu diperhatikan bahkan terkesan lalai. Padahal sesungguhnya seluruh hal itu dilakukan adalah untuk kebaikan dan kenyamanan kita agar terhindar dari hal-hal yang merugikan kita sendiri dan orang lain yang berada disekitar kita berkendara. Tetapi hal ini sangat sulit diterima kebanyakan orang, bahkan hanya dianggap hanya sebatas kepentingan mereka yang melakukan Razia.
.
Saudara terkasih, demikian dengan hukuman yang hendak dilakukan Allah terhada kota Niniwe.
3:1
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah
kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe
adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu
berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan
ditunggangbalikkan."
(Yunus 3:1 - 4)
.
Hukuman yang hendak diberikan Allah kepada penduduk Niniwe, bukan untuk pelampiasan balas dendam, atau pemuasan amarah-Nya. Tetapi jauh dari itu bahwa Allah ingin menegakkan kebenaran, disiplin dan keadilan. Allah yang benar dan adil itu juga Allah yang mahakasih. Keinginan Allah yang utama adalah menunjukkan belas kasihan, bukan melaksanakan hukuman yang dirancang-Nya. Sebab Ia tak ingin seorangpun binasa, tetapi agar setiap orang bertobat, menerima pengampunan dan hidup kekal. (2Pet. 3:9). Hukuman terjadi sebagai konsekuensi akhir akibat kejahatan yang terus dihidupi, dan tak mau menghentikannya.
.
Ternyata apa yang terjadi? Allah tidak jadi murka terhadap kota Niniwe, malah berbalik menyesal akan rencananya menunggangbalikkan kota itu:
“Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya”. (Yunus 3:10)
.
Kenapa Allah membatalkan dan menyesal akan hukum-Nya? Karena pertobatan yang dilakukan orang Niniwe:
“Orang
Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik
orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari
singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu
duduklah ia di abu.
Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan
di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba
tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru
dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah
lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari
murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
(Yunus 3:5-9)
.
Pertobatan adalah kunci dimana kita bisa menunda amarah Allah. Hati Allah yang Maha Pengasih akan bisa luluh oleh karena sebuah pertobatan yang benar, yang datang dan tulus dari hati yang terdalam. Percayalah bahwa pertobatan bukan hanya akan menghentikan amarah Allah, tetapi jauh lebih dari itu bahwa pertobatan akan melahirkan anugerah keselamatan bagi siapapun yang datang mohon ampun akan segala kesalahan yang kita perbuat.
.
Hukum Allah bagi mereka yang percaya adalah sebuah jalan anugerah dan keselamatan kekal jika setiap kita bisa disiplin dan dengan iman teguh menjalaninya, bukan malah menjuauhi karena takut dan merasa tidak bebas. Sebab Allah adalah Kasih dan hukumnya adalah buah dari Kasih-Nya, untuk kebaikan orang-orang yang dengan iman menjalaninya denga sukacita.
.
Selamat Pagi baik…
Tuhan Memberkati setiap usaha baik..
#tetapsemangat
#jangankendorpakaiMasker
#janganlupBahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar