RENUNGAN HARIAN
(Almanak HKBP)
Jumat,
01 Mei 2020
“Tuhan adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku”
Mazmur 23:1
Sebagai orang percaya kita sangat bersyukur mempunyai
Allah yang langsung menggembalakan kita, bukan menyuruh orang lain untuk
menggembalakan kita. Lihat bagaimana Allah hadir melalui Tuhan Yesus ke dunia ini sebagai bukti
Dia sungguh-sungguh ingin datang langsung turun tangan memberi uluran tanganNya
kepada kita, bukan lagi melihat kita dari jauh dan menyuruh suruhanNya
mengarahkan kita serta membimbing kita secara pribadi. Ini menunjukkan bahwa dalam
menggembalakan, Tuhan memperhatikan kita satu per satu. Perhatikan Nats ini, ‘ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya keluar’ (Bdk.
Yoh 10:3b).
Sebagai seorang percaya kita tidak mungkin
tidak merasa bahagia, sebab jika kita diperhatikan atau digembalakan secara
pribadi-pribadi, maka tentu tidak akan ada ada domba yang ketinggalan.
Saat ini terserah anda sedang merasa mempunyai self
esteem yang rendah (merasa rendah diri) karena tidak punyai
sesuatu yang dapat anda andalkan atau sering merasa tidak dianggap di
lingkungan dimana kita berada. Tidak perduli saat ini kita merasa tidak begitu
beruntung di dunia ini, karena tidak mempunyai pendidikan tinggi seperti orang
lain, tidak kaya seperti sahabat kita, tidak sepintar teman-teman kita, tidak
se sehat teman kantor kita, tidak seberuntung pimpinan kita, tidak pernah juara
seperti teman sekelas kita dan hal buruk lainnya yang kita alami di dunia ini.
Nats ini sedang membangun self esteem (harga
dirimu)di mata Tuhan, bahwa kita senantiasa diperhatikan (digembalakan) langsung
oleh Tuhan, betapapun rendahnya dan tak berartinya kita dalam
pandangan manusia (orang miskin, tidak mempunyai kedudukan baik dalam dunia bahkan
mungkin di dalam gereja). Betapa berharganya kita ini bukan? Karena itu, apapun
yang kita alami di dunia saat ini, jangan pernah menganggap bahwa Tuhan tidak
mempedulikan kita! Amsal 15:3 - “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi
orang jahat dan orang baik”. Lihat bahwa Tuhan melihat dan mengawasi
bukan hanya orang yang baik, bahkan mereka yang jahat sekalipun. Artinya tidak ada yang bisa
terlepas dari pengawasan Tuhan.
Kemudian perhatikan
kata “takkan kekurangan aku” (1b), kita
harus pahami kata ‘takkan kekurangan’ disana,
sebab bukan disebutkan ‘kelimpahan,
masyur, kaya, kenyang, berlebih’, tetapi kata ‘takkan kekurangan’, mengindikasikan
bahwa hidup bersama Tuhan, tidak akan menjanjikanmu kekayaan, kelimpahan, hidup
berkelebihan dan sebagainya, tetapi hidup di dalam rasa CUKUP atau BERKECUKUPAN.
Manusia saat ini banyak merasa kekurangan bukan karena dirinya
benar-benar kekurangan, tetapi dalam dirinya telah hilang rasa CUKUP. Benarlah kata
Mahatma Ghandi: “Bumi ini cukup untuk tujuh
generasi, namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah”. Jika hidup kita ingin
bahagia dan tenang, CUKUP dengan rasa CUKUP.
Jika kita perhatikan ayat 2: “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang”. Rumput
hijau dan air hanya akan dinikmati oleh domba pada satu hari itu, bukan untuk
dibawa pulang atau disimpan di lumbung (sebab
tidak mungkin juga domba punya lumbung, kecuali dalam cerita cartoon Shaun The
Sheep, hehehe).
Sekali lagi bahwa apa yang akan diberikan Tuhan
kepada kita domba-dombanya bukanlah apa yang kita INGINKAN tetapi apa yang kita
BUTUHKAN, juga bukan berjanji memberi kita kelimpahan dan kekayaan untuk
disimpan dan dipamerkan. Sekali lagi hal ini jelas menolak Teologia Kemakmuran
yang menekankan bahwa bersama Tuhan hidup akan bahagia, kaya, diberkati usaha
dan pekerjaan, jauh dari kekurangan.
Adakah diantara kita yang sedang ketakutan bahwa
harga-harga sembako akan naik? Tetapi harga hasil-hasil pertanian kita turun?
Nats ini menguatkan kita: Tuhan senantiasa MENCUKUPKAN.
Lalu apa yang kita butuhkan? Mari lihat ayat 3 “Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh
karena namaNya”. Sesungguhnya yang dibutuhkan manusia adalah ketenangan
Jiwa, jika manusia sudah tenang bahkan di masa kekurangan atau bahkan situasi Pandemi
Covid 19 sekalipun, maka hidup kita akan produktif karena terhindar dari rasa
takut dan cemas yang berlebihan, yang bisa saja menghancurkan semangat hidup
kita. Untuk perbandingan ini, kita sudah banyak melihat orang-orang hebat,
artis terkenal atau orang-orang kaya malah bunuh diri karena diliputi rasa
cemas dan stress berlebihan. Maka sesungguhnya yang kita butuhkan hanyalah
ketenangan, tetapi ketenangan itu hanya akan kita dapatkan asal kita merelakan
diri kita di gembalakan atau dibimbing sepenuhnya oleh tangan Tuhan.
Mungkin pagi ini sebeblum memulai aktifitas, tidak ada
salahnya kita menyanyikan Lagu Kidung Jemaat dibawah ini, lupakan sejenak Pandemi
yang tela menguras pikiran kita dalam beberapa minggu ini:
KJ 410 - Tenanglah Kini Hatiku
1Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Reff: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
2 Di malam yang gelap benar, di taman indah dan segar,
Di taufan dan di laut tenang tetap tanganku dipegang.
Di taufan dan di laut tenang tetap tanganku dipegang.
Reff: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku
dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
3 Tak kusesalkan hidupku, betapa juga nasibku,
Sebab Engkau dekat, tanganMu kupegang erat.
Sebab Engkau dekat, tanganMu kupegang erat.
Reff: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
4 'Pabila tamat tugasku, kaub'rikan kemenanganMu;
tak kutakuti maut eram, sebab tanganku Kaugenggam.
tak kutakuti maut eram, sebab tanganku Kaugenggam.
Reff: Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
Selamat
Beraktifitas..
Tetap Waspada dan
jaga kesehatan
Salam Sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar