Kamis, 01 Oktober 2020
R . I . M
(Renungan Inspirasi Malam)
Seri – 2
“Menjadi Cahaya”
14. "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu..”
(Matius 5:14-15)
Di salah satu sudut dunia ada kegelapan yang pekat, suasananya sunyi, tak ramah dan hawanya dingin. Tiba-tiba tampaklah di sudut yang tak terawatt sebuah lampu. Lampu itu kecil, tapi tetap bercahaya. Seseorang meletakkannya di sana. Lampu itu tetap disana dan memancarkan cahayanya.
.
Seorang pejalan kaki berkata: “Tidakkah kamu akan lebih berguna di tempat lain dan tidak di tempat se terlantar ini?”
.
Loh. Mengapa? Tanya lampu kecil itu. “Saya bercahaya sebab saya adalah cahaya. Dan karena saya bersinar, saya menjadi cahaya. Saya tidak akan bersinar agar bisa di lihat. Tidak. Saya bersinar sebab hal itu memberi kegembiraan kepada saya untuk bersinar dan menjadi cahaya.”
.
Ketika kegelapan itu mendengar ocehan lampu itu, dia menggertakkan gigi dan dengan sangat marah mencoba memadamkan cahaya itu. Tetapi kegelapan yang mahabesar itu tidak mampu melawan cahaya yang kecil itu.
.
Di kegelaoan manapun cahaya ditempatkan, dia pasti akan mampu mengalahkan gelap, tidakperduli seberapa kecil cahaya itu. Sama seperti orang yang selalu berkata benar dan berbicara kebaikan, kemanapun dia pergi sekalipun sekitarnya adalah orang-orang pendusta, ucapannya pasti akan akan mampu memberikan makna. Sebaliknya, kita sudah memahaminya….
“Akan lebih baik menyalakan satu lilin di tengah kegelapan,
daripada selalu mengutuki kegelapan”
“Akan lebih baik ikut ambil bagian memberi satu sumbangsih,
daripada hanya membicarakan kekurangan yang terjadi”
(Pepatah Cina)
.
Salam Sehat..
#jangankendor
#tetappakaiMasker
#janganlupaBahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar