Total Tayangan Halaman

Kamis, 01 Oktober 2020

Apakah Kita Adalah Seorang Saksi Palsu? Bisa Saja. || Kisah Rasul 22:15 || Renungan Harian || Jumat, 02 Oktober 2020


 

RENUNGAN HARIAN!

(ALMANAK HKBP)

Kamis, 01 Oktober 2020

 

“Asa gabe sitindangiNa ho tu sude jola taringot tu na niida dohot na binege i”

(Sebab engkau harus menjadi saksiNya terhadap semua orang tentang apa yang kau lihat dan apa yang kau dengar)

- Kisah Para Rasul 22:15 –

 

Kesalahan umum yang terjadi dalam hubungan sosial adalah, ketika ada banyak orang yang tidak pernah melihat secara langsung sebuah kejadian atau orang lain, tidak pernah mengalami perjumpaan yang bena-benar tanpa ada kepentingan, tidak mendengar langsung dari sumber utama: Tetapi berani bersaksi seolah-olah dia pernah berkunjung ke sebuah tempat, lebih mengetahui sebuah kejadian, lebih paham dan sangat mengetahui betul keadaan seseorang. Padahal dia hanya menebak dan sedikit banyak ber opini, ditambah dengan bumbu bahasa dan kreatifitas berbicara yang mengarang bebas. Sayangnya tipikal orang-orang seperti ini sering memperdaya banyak orang dan menganggap apa yang dia sampaikan adalah benar. Alhasil orang yang mendengar pun ikut berkesimpulan dan memberi penghakiman.

.

Aneh memang seseorang yang sama sekali tidak mengenal baik orang lain atau kejadian, tetapi berani bersaksi tentang orang lain itu atau sebuah kejadian itu, tanpa merasa bersalah seolah-olah dia lebih tahu segalanya. Alhasil apa yang terjadi? Kejadian atau orang lain itu akan di nilai sependek dan sedangkal si ‘saksi’ pembohong ini.

.

Mungkin kah cerita di atas bisa kita hubungkan dengan menurunnya kualitas ke Kristenan di akhir-akhir ini? Mugkin kah mengapa banyak orang melihat ke Kristenan semakin bertambah KUANTITAS tetapi merosot di KUALITAS karena disebabkan orang-orang seperti ini?

.

Apa hubungannya? Ya tentu ada hubungannya. Karena ada banyak orang tidak benar-benar mengenal dan mengalami Kristus dalam kehidupannya, tetapi bersaksi tentang Kristus. Aneh bukan? Ibarat seseorang yang datang ke gereja HANYA saat Natal (karena ada pesta dan keramaian) dan Paskah (karena anak di Babtis) saja atau istilah kerennya ‘Kristen Kapal Selam’, Kapal Selam yang hanya naik atau muncul ke permukaan ‘karena ada maunya’. Tetapi dia yang lebih tahu banyak tentang gereja dan bahkan lebih banyak memberi kritik dan protes terhadap keadaan gereja?!. Sialnya ada banyak menanggapi seolah-olah dia adalah orang benar yang memang rajin ke gereja yang dia kritik. Tetapi semakin lama semakin merosotlah kualitas gereja tersebut, walau bertambah jumlah atau kuantitas, karena mereka-mereka yang bersaksi itu sama sekali tidak memberi bantuan membangun dan benar, sebab mereka tidak benar-benar mengenal gereja mereka.

.

Kekristenan juga demikian, mereka banyak menyuarakan seakan-akan tahu banyak tentang kekristenan, tetapi jarang mengalami langsung kehadiran Kristus di hidupnya dan seakan-akan membela habis-habisan dengan mempertopengkan ayat Alkitab. Alhasil? ya tentu orang akan menilai kekristenan sedangkal kesaksiannya. Semakin merosot bukan?!

.

Semoga orang-orang Kristen semakin banyak yang benar-benar mengalami dan mengenal Yesus, agar kesaksiannya benar dan nyata, menjadi pelajaran dan panutan baik bagi banyak orang, serta membuat banyak orang berlomba-lomba memperbaiki kualitas hubungannya kepada Kristus. Jadilah saksi yang benar-benar, bukan saksi yang sok benar.

.

Pelajaran hari ini juga mengingatkan kita: Jangan sekali-sekali menjadi saksi bagi orang lain apalagi memberi penilaian terhadap orang lain, jika anda belum mengenal dan mengalami perjumpaan yang benar dengan mereka. Jika demikian, anda adalah saksi dusta dan pemfitnah.

.

Dimanapun dan apapun kesibukan kita hari ini, terimalah salam serta doa dari kami dan tetaplah tersenyum;

Selamat menikmati hari ini dengan aktifitas baik,

Tuhan melimpahi setiap pekerjaan baik kita,

Syaloom…HORAS…HORAS…HORAS.

 

#jangankendorpapakaiMasker  

#janganlupaBahagian

R.I.M: "Ucapan Yang Benar Akan Mengubah Keadaan Buruk, Ucapan Buruk Akan Tenggelam Dalam Keadaan Buruk" || Seri - 2 || 01 Oktober 2020

 

Kamis, 01 Oktober 2020

R . I . M

(Renungan Inspirasi Malam)

 

Seri – 2

“Menjadi Cahaya”

 

14. "Kamu adalah terang dunia.  Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu..

(Matius 5:14-15)

 

Di salah satu sudut dunia ada kegelapan yang pekat, suasananya sunyi, tak ramah dan hawanya dingin. Tiba-tiba tampaklah di sudut yang tak terawatt sebuah lampu. Lampu itu kecil, tapi tetap bercahaya. Seseorang meletakkannya di sana. Lampu itu tetap disana dan memancarkan cahayanya.

.

Seorang pejalan kaki berkata: “Tidakkah kamu akan lebih berguna di tempat lain dan tidak di tempat se terlantar ini?”

.

Loh. Mengapa? Tanya lampu kecil itu. “Saya bercahaya sebab saya adalah cahaya. Dan karena saya bersinar, saya menjadi cahaya. Saya tidak akan bersinar agar bisa di lihat. Tidak. Saya bersinar sebab hal itu memberi kegembiraan kepada saya untuk bersinar dan menjadi cahaya.”

.

Ketika kegelapan itu mendengar ocehan lampu itu, dia menggertakkan gigi dan dengan sangat marah mencoba memadamkan cahaya itu. Tetapi kegelapan yang mahabesar itu tidak mampu melawan cahaya yang kecil itu.

.

Di kegelaoan manapun cahaya ditempatkan, dia pasti akan mampu mengalahkan gelap, tidakperduli seberapa kecil cahaya itu. Sama seperti orang yang selalu berkata benar dan berbicara kebaikan, kemanapun dia pergi sekalipun sekitarnya adalah orang-orang pendusta, ucapannya pasti akan akan mampu memberikan makna. Sebaliknya, kita sudah memahaminya….

Akan lebih baik menyalakan satu lilin di tengah kegelapan,

daripada selalu mengutuki kegelapan

Akan lebih baik ikut ambil bagian memberi satu sumbangsih,

daripada hanya membicarakan kekurangan yang terjadi”

(Pepatah Cina)

.

Salam Sehat..

#jangankendor

#tetappakaiMasker

#janganlupaBahagia